HUT KE-29 TELKOMSEL : SEPANJANG JALAN KENANGAN KUPELUK KARTUHALO-MU MESRA

0
804

Jakarta, Komite.id – Tanggal 26 Mei 2024 besok, Telkomsel tepat berusia 29 tahun. Sebagai perusahaan, ia lahir pada tahun 1995; namun sebagai pilot project Sistem Seluler GSM Telkom Batam-Bintan, pra-Telkomsel telah mengudara sejak 31 Desember 1993.

Pengoperasiannya pun diresmikan oleh Menristek BJ Habibie di Bukit Dangas pada 2 September 1994, atau 267 hari sebelum akta lahirnya.

Siapa indungnya? Pilot project GSM sejatinya adalah “proyek pemerintah” mengingat kegiatannya dilaksanakan berdasarkan surat perintah Menparpostel tanggal 8 November 1993.  Telkom diberi target, yakni sistem  seluler GSM perdana tersebut harus mengudara sebelum fajar menyingsing di tahun 1994.

Saya merasa terhormat, mendapat kepercayaan memimpin proyek Sistem Telepon Bergerak Seluler (STBS) GSM tersebut.

Masa 50 hari itu bagi skuat adalah pertaruhan hidup atau mati. Vendor Siemens dan Ericsson beserta mitra lokal PT Inti, bahkan meminta saya untuk menolak waktu yang impossible itu. Sebagai komandan saya bergeming, “Pejuang ikut saya ke medan perang, yang pecundang boleh pulang!”

Proyek GSM pun dimulai dari big zero. Bagai kerasukan setan, tim bekerja 18 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Planning, desain enjiniring, site survey, procurement, logistik, instalasi dan persiapan operasi semua dikerjakan oleh the magnificent seven dibantu seorang expert Belanda yang baik hati. Berkeluh kesah adalah pantangan dalam pertempuran, itu pula yang skuat terapkan.

Saat itu belum ada ponsel untuk berkomunikasi. Maka, simpan rasa rindu pada keluargamu atau lupakan hangatnya ciuman kekasihmu. Percayalah, Allah ada di dalam kalbu, jadi yakinkanlah dirimu.

Kiriman uang SPJ kadang terlambat tak tentu. Bila tongpes sakumu, gantilah menu makanmu. Selama ada supermi rebus di pinggir jalan, nikmati saja jangan sampai kelaparan. Pabila ada pejabat datang dari Jakarta, barulah kita makan laksana pesta.

  Hari demi hari berlalu. Penuh perjuangan, bagai pemanjat tebing skuat bergiliran mendaki menara untuk memasang antena di ketinggiannya. Pertama kali kaki gemetar, namun kemudian menjadi sensasi yang cetar.

Bagai pasukan marinir, tim mengarungi selat Riau membawa perangkat BTS dari Batam ke Bintan. Wahai deburan ombak besar, berikan kami waktu untuk berlayar. Bersama gelombang lautan yang menerjang dan angin yang berhembus kencang, skuad tetap tegar mengantarkan BTS dan alat pemancar menyeberang.

Pilot project seluler digital GSM di Batam, pada masanya adalah ukuran prestisius sebuah kemampuan bangsa dalam menerapkan teknologi seluler tercanggih di dunia. Kegagalan Telkom akan berdampak pada masuknya swasta, kembali menerapkan pola monopoli yang mereka lakukan pada sistem analog di Jakarta.

Mereka akan berbisnis handphone lagi, bukan memberikan layanan bagi pelanggan.

Cara ini tidak boleh berkelanjutan, wajib diubah, harus dilawan!

Kerja keras dan kerja cerdas tim, dengan izin Tuhan YME akhirnya sukses mengudarakan sistem seluler digital GSM Telkom. Ini terjadi pada siang di hari terakhir masa target yang    ditentukan. Telkom GSM dengan prefix 0811, pertama di Indonesia dimulai dari Batam dan Bintan. Kedaulatan negara pun berhasil ditegakkan.

Pada tahun 1994 telekomunikasi bergerak (mobile) di Batam adalah bagaikan wilayah pancaran sinyal bagi operator seluler Singapura. Para pelancong dari “utara” amat leluasa menggunakan ponselnya di bumi Barelang dengan sinyal kuat  yang menginvasi masuk ke dalam wilayah Indonesia.  Per 1 Januari 1994 sinyal perkasa GSM Telkom menunjukkan kedigjayaannya. Tanpa kompromi, Telkom GSM menghalau sinyal seluler asing dari Batam dan Bintan.

Alkisah, tanggal 6 sampai 8 April 2024 saya memimpin delegasi Telkom pada Sidang MoU GSM yang diselenggarakan di puncak bangunan  La Grande Arche di bahagian barat Paris. Wow, inilah kota romansa di mana saya pernah mengenyam pendidikan La Telematique di kala muda.

Ada kejadian berkesan ketika Telkom sebagai calon anggota GSM MoU hadir di acara pleno ke-27 itu. Setelah melakukan registrasi dan lolos tahap evaluasi, Telkom dinyatakan memenuhi ketentuan sebagai kandidat dan berhak mengikuti jalannya plenary.

Sore harinya, setelah makan siang, saya disodori formulir keanggotaan sekaligus pernyataan kesediaan membayar iuran anggota dan biaya penggunaan sinyal acak GSM sebesar Euro181.316,22  plus iuran tahunan sekitar Rp100juta per tahun. Bismillahirrohmanirrohim, saya pun dengan ringan menandatanganinya.

Anggota delegasi Telkom, sekper dan lawyer Sartono yang ikut menyaksikan terperanjat dan melompat dari kursinya, “Gile loe, gak ada proxy dari Dirut loe main teken aja?!” Saya merespon, “Loe tenang aja Bro, di sini gak ada yang tau kalo gue bukan Dirut Telkom.” Dia geleng-geleng kepala sambil menepuk jidatnya, membayangkan akan kena damprat Dirut sekembalinya di Bandung nanti.

Tanggal 18 April 1994, di kantor Japati Bandung, melalui faksimile saya menerima konfirmasi dari Permanent Secretary, bahwa Telkom telah sah memenuhi persyaratan sebagai anggota GSM MoU. Lanjutannya, saya diminta untuk mendaftarkan nama mobile network dari layanan GSM Telkom. Dengan persetujuan Dirut, untuk dan atas nama Telkom pada tanggal 2 Mei 1994 saya memberikan nama dan mencatatkan brand TELKOMSEL.

Dengan legalitas keanggotaan ini, soft opening komersial Telkomsel GSM dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 1994 di hotel Harmoni, Nagoya Batam. Hadir meresmikan Dirut Telkom Setyanto, didampingi Kawitel Riau Suryoto dan saya selaku KaPro.  Di event itulah Telkomsel  mencanangkan pola Open Distribution Channel (ODC) di mana sebagai operator hanya melayani jasa SIM Card, sedangkan bisnis ponselnya diserahkan ke mekanisme pasar.

Dampak ODC, sontak harga ponsel (analog) di DKI Jakarta yang dibanderol Rp15 jutaan hancur babak belur dihajar ponsel digital GSM yang hanya berharga Rp2 jutaan, disertai fitur yang lengkap.

Sementara itu, operator Satelindo milik keluarga Cendana dkk, yang bekerja sama dengan DeTe Mobile Jerman, tengah merencanakan pengoperasian GSM di Jakarta pada bulan Oktober 1994 mendatang. Mengantisipasi pola bisnis kompetitor yang eklusif, maka Telkomsel mulai melebarkan sayap ke Pekanbaru (1 Juli 1994) sebagai ibukota provinsi pertama untuk layanan GSM. Dari sinilah api penggelaran Telkomsel dikobarkan untuk mengcover provinsi Nusantara.

Dengan dalih bahwa percontohan GSM Batam-Bintan adalah “pilot project pemerintah,” pada 23 Agustus 1994 Menparpostel menugaskan kepada Telkom dan Indosat agar membentuk usaha patungan (JVC) untuk mengoperasikan GSM Telkomsel. Senyampang rencana itu, Menparpostel meminta kesediaan Menristek yang juga Kepala Otorita Batam,  meresmikan pengoperasian Telkomsel. Prosesi peresmian berlangsung di halaman sentral telepon dan stasiun pemancar Bukit Dangas, hari Jumat sore,  tanggal 2 September 1994.

Tentang JVC, apa yang terjadi? Kendati sudah diperintahkan Menteri agar pembentukan usaha antara Telkom dan Indosat dilakukan berdua saja, rupanya ada pebisnis besar yang merasa berkuasa untuk diikutkan. Jengkel dengan kondisi pat-gulipat ini, tak pikir panjang saya melarikan seluruh dokumen GSM Telkomsel yang ada. Saya bersembunyi dalam sepi di sebuah tempat sunyi sampai suasana mereda.

Pada akhirnya,  “Mr. Clean” Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad turun tangan. Pada tanggal 12 April 1995 beliau menghentikan segala siasat busuk pembacakkan  Telkomsel. Ditetapkanlah pembentukan JVC dengan komposisi Telkom 51% dan Indosat 49%.

Kemudian pada 22 Mei 1995 MenKeu mengeluarkan surat penunjukan Komisaris dan Direksi Telkomsel era pertama. Empat hari setelahnya, Jumat tanggal 26 Mei 1995, PT Telekomunikasi Selular resmi berdiri, dengan sebutan TELKOMSEL.  Alhamdulillah!

Berbeda dengan operator atau anak perusahan Telkom yang lain,  Telkomsel lahir dari gejolak kawah Candradimuka.  Telkomsel adalah Pandu Bendera Seluler Indonesia yang senantiasa terdepan dalam mutu dan layanan. Sejak kelahirannya, terhitung hanya dalam waktu 18 bulan, pada akhir tahun 1996, coverage Telkomsel telah beroperasi di seluruh ibukota provinsi Indonesia dan dari Sabang sampai Merauke.

Ada kisah heroik di dalamnya. Menyilakan awan jingga bagi Satelindo untuk beroperasi duluan di Jakarta, oleh “penguasa” Telkomsel

Diadang mengudara di langit yang sama. Telkomsel “mengalah” dengan strategi melakukan penggelaran di seluruh provinsi untuk mengepung DKI.

Minggu ke-3 bulan Mei 1996, DPR RI menggelar RDP dengan Pemerintah. Menjawab pertanyaan yang bertubi-tubi, Menteri mengklarifikasi tidak pernah ada larangan apapun bagi Operator beroperasi di wilayah sesuai lisensinya.

Atas penjelasan ini, dari Banda Aceh  serenta saya merespon, “Saya segera kembali ke Jakarta, dan malam ini kita nyalakan Telkomsel ke udara.”

Besok paginya semua orang terkesima, bagaimana Telkomsel bisa secepat kilat itu melakukannya.

Rahasianya, dalam periode embargo, Telkomsel diam-diam tetap menggelar infrastrukturnya di Jakarta. Operasi senyap ketika penduduk tengah terlelap.

Saya berkilah, tidak pernah ada larangan untuk aktivitas instalasi, yang dilarang adalah mengoperasikan jaringan. Sesederhana itu.

Pada ulang tahun pertamanya, Telkomsel resmi beroperasi di Ibukota Jakarta!

Semangat kejuangan dan spirit melayani seperti inilah yang kami wariskan untuk insan generasi X, Y, dan Z yang sekarang berkiprah di Telkomsel. Teruslah berkreasi untuk kemajuan negeri ini.  Persembahkan yang terbaik bagi pelanggan yang memberimu nafkah dan nafas kehidupan.

Sebagai operator yang paling inovatif,  jangan lagi terlalu pandai mengganti branding produk yang padahal telah mendapatkan penghargaan nasional dan internasional.

Telkomsel adalah denyut nadinya Telkom Group. Kompetisi seluler kini semakin sengit dan pasar di perkotaan sudah jenuh.  Karenanya,

segera siapkan jaringan BTS Langit agar ratusan ribu saudara-saudara kita di zona sinyal mati dapat menikmati akses Telkomsel dalam genggamannya.

Telkomsel, teruslah berbakti untuk negeri Indonesia tercinta. Misi mulia kita saat ini adalah menuntaskan kesenjangan digital. Bahanakan budaya literasi guna membangun generasi bertalenta digital dan kaya informasi.

Era 5G, robotik dan AI sudah tiba, tugas kita ikut mencerdaskan kehidupan bangsa secara merata di seluruh Nusantara.

Mari maju serentak  hadirkan “KARya bermuTU dalam HArmoni dan LOyalitas” (kartuHalo), menyongsong Indonesia Emas 2045.

Selamat ulang tahun ke-29 Telkomsel.

Garuda Sugardo, IPU_ (Penyintas, Mantan Telkomsel in First Era).