Jakarta, Komite.id – Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), mengadakan Seminar Ketahanan Nasional bertajuk “Transformasi Digital Indonesia 2045″ di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).

Seminar Ketahanan Nasional ini juga turut dihadiri oleh Chairman ABDI, Dr. Rudi Rusdiah, ME., MA Deputi III BSSN, Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si dan Director of ICT Strategy and Business Huawei Indonesia, Mohammad Rosidi sebagai narasumber sesi 1.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto mengatakan bahwa Indonesia mengalami 2.200 serangan siber anomali tiap satu menit pada tahun 2023, dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, anomali yang terdeteksi sekitar 400 juta per tahun yang jumlahnya melonjak tiga kali lipat pada tahun 2022 sebanyak 1,2 miliar serangan siber anomali yang terdeteksi di Indonesia.

Menurutnya, salah satu anomali di ruang siber berupa malware yang dikirimkan dalam bentuk file .Apk undangan pernikahan. Sehingga dengan peningkatan serangan siber ini, membuat pemerintah seperti BSSN, Kemkominfo maupun stakeholder terkait lainnya harus berbenah.

Lebih lanjut, Chairman ABDI Rudi Rusdiah mengatakan, hacker juga tidak mau ketinggalan untuk memanfaatkan internet sehingga internet menjadi suatu compromise network atau jaringan yang tidak aman sehingga akhirnya mendorong lahirnya internet governance, UU perlindungan data pribadi serta Darkweb yang di ciptakan oleh CIA.

Pada geo III dan IV Amerika Serikat menjadi cukup agresif melakukan inovasi dalam mengembangkan berbagai konektivitas, satelit, AI hingga mendorong demokrasi liberal dan globalisasi, sehingga pada Geo IV, Amerika Serikat menjadi super power global memasuki era Unipolar Amerika.

Memasuki Geo V, ekonomi dam teknologi Tiongkok juga berkembang pesat mengejar Amerika Serikat, sehingga Amerika Serikat menjadi sedikit paranoid dan mengambil strategi proteksionalisme untuk menghambat kemajuan Tiongkok.

“jadi memang interprise weakest link atau jaringan paling lemah dan rentan dari sebuah enterprise sekaligus sasaran paling embuk bagi para hacker itu adalah handphone kita, karena dihandphone kita berisi password, credit card, social security number, contact, deleted files, alamat dan sebagainya.” Ucap Rudi.

Jenis kejahatan hacker juga ada berbagai macam motif, misalnya para hackers akan menguasai handphone kita dengan cara pishing, seperti mengirim program .Apk melalui whatsapp jika jika motifnya adalah komersial.

“sebenarnya security breach atau pembobolan itu adalah keniscayaan, jadi sebaiknya jangan hanya lakukan proteksi dan preventif tapi kita harus proaktif dan selalu lakukan proteksi dini secara berkala apakah data breach sudah terjadi dan bagaimana mitigasi pasca serangan siber, juga proteksinya harus berlapis-lapis jangan hanya satu lapis.” tutupnya.

Kolaborasi strategis ditingkat nasional, multilateral global juga tidak kalah penting karena hacker dan siber kriminal juga berkolaborasi di darkweb untuk jual beli data curian, ilegal dan tukar menukar hacking tools.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.