Jakarta, Komite.id – Pesaing baru Twitter, Threads telah meledak dan mengalami pertumbuhan signifikan dalam hari pertama sejak rilisnya rabu malam. Didorong oleh basis pengguna Instagram yang sudah sangat besar. Platform media sosial berbasis teks ini sudah memiliki 70 juta pendaftar, kata CEO Meta Mark Zuckerberg pada hari Jumat (7/8) melalui akun Threads-nya.

Pertumbuhan yang berkembang pesat dibantu oleh fakta bahwa Threads terkait dengan jejaring sosial yang ada, yaitu Instagram. Pengguna dapat mendaftar dengan mentautkan informasi mereka yang ada di Instagram dan dapat mempertahankan beberapa pengikut mereka saat orang lain mendaftar ke aplikasi tersebut. pada halaman profil Instagram akan menampilkan nomor perngguna Threads, sehingga penghitungannya transparan dan terjadi secara real time.

Aplikasi ini sebelumnya telah tersedia dan dapat didownload melalui play store dan app store secara pre-order melalui iOS, dan diiklankan melalui promosi Instagram.

“Meta hanya membutuhkan 1 dari 4 pengguna Instagram untuk menggunakan Threads setiap bulan agar bisa sebesar Twitter,” kata Jasmine Enberg, analis utama Insider Intelligence, dalam sebuah pernyataan. Twitter melaporkan hampir 238 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi dalam laporan pendapatan triwulan terakhirnya sebagai perusahaan publik musim panas lalu.

Selain Threads, sebelumnya telah ada beberapa aplikasi yang mirip dengan twitter dan digadang-gadang akan menjadi saingan Twitter, yakni Bluesky.

Pemilik Twitter Elon Musk tampaknya telah menunjukkan beberapa kekhawatiran tentang Threads, ketika pengacara lamanya Alex Spiro menulis surat kepada Meta yang menuduh perusahaan itu melakukan “penyalahgunaan yang melanggar hukum” atas rahasia dagang.

“Tidak seorang pun di tim teknik Threads adalah mantan karyawan Twitter,” direktur komunikasi Meta, Andy Stone, menulis di Threads sebagai tanggapan atas surat tersebut. “Itu bukan apa-apa.”

Namun, pertumbuhan saja tidak akan cukup untuk menjadikan Threads sebagai alternatif Twitter yang bertahan seiring berjalannya waktu. Aplikasi juga harus menunjukkan bahwa dirinya dapat membuat pengguna tetap aktif dan selalu kembali.

Twitter memang dikenal banyak digunakan oleh jurnalis, politisi, dan akademisi dan merupakan tempat di mana berita sering tersiar. Sedangkan Threads dapat memiliki audiens dan fokus yang lebih luas karena terhubung dengan Instagram, yang memiliki kasus penggunaan berbeda sebagai visual. Selain itu, Meta telah mengambil langkah-langkah untuk tidak menekankan konten politik di Facebook, sebuah kebijakan yang jika diteruskan ke Threads, akan membedakannya dari Twitter.

Meta perlu membuat Threads tetap menarik untuk mempertahankan momentum setelah hal baru karena membuat orang-orang mendaftar ke aplikasi baru tidaklah mudah, tetapi jauh lebih mudah daripada membuat pengguna bertahan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.