DataSecurAI 2023 Hari Kedua Sukses digelar, ABDI Fokus Bahas Ketahanan Nasional  

0
956

Jakarta, Komite.id – Berbicara ketahanan nasional di era transformasi digital saat ini, tentu menjadi tantangan besar yang harus dihadapi. Masifnya perkembangan teknologi membuat segala sesuatu menjadi saling terhubung, tanpa batas dan serba cepat. Apalagi penggunaan data pribadi menjadi salah satu syarat untuk memudahkan dalam mengakses semua layanan pada platform digital.  Sehingga, kini kita dapat dengan mudah menemukan data pribadi di dunia maya. Situasi ini menandakan bahwa data pribadi sangat rentan terhadap ancaman siber. ketahanan dan keamanan siber terus menjadi fokus perhatian regulator dan pelaku industri.

Pasalnya, adopsi teknologi menjadi tuntutan bagi sejumlah lembaga maupun organisasi dalam memudahkan proses bisnis sehari-hari. Dengan banyaknya informasi yang beredar di ruang digital, menyebabkan semakin banyaknya ancaman dan kerentanan keamanan siber yang dihadapi.

Menjawab tantangan tersebut, Asosiasi Big Data & AI (ABDI) kembali menggelar Websummit DataSecurAI 2023 dengan mengusung tema besar “Building Secure, Trusted & Competitive Intelligent Nation” yang diselenggarakan selama dua hari yakni Selasa dan Kamis, (7 & 9 Maret 2023) pukul 13.00 – 16.00 WIB. Dengan sub tema perhari sebagai berikut, (Day 1 BCA e-Hall) “Data & Cyber Security” membahas ASEAN Cyber Security, dan (Day 2) “National Resilience for Better Indonesia” yang berfokus pada sektor Industry, Market dan Economy Resilience.

Pada tema gelaran diskusi ABDI awal tahun 2023 ini, menjadi sangat strategis dalam mendukung Indonesia Chairmanship ASEAN 2023 yang mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth

Agenda pertama Day 2 dibuka dengan Welcome Remark dari Ketua Umum ABDI Rudi Rusdiah yang membahas tentang “Dukung Indonesia Ketua ASEAN 2023 Capai ASEAN Matters & Relevant Pada Bidang Kedaulatan Data & Cyber Security”.

“Websummit ABDI ke 4th DataSecurAi 2023 sekaligus menjadi ajang Book Declaration seri buku ABDI yang ke-6,” kata Rudi Rusdiah dalam sambutannya di Websummit DataSecurAi 2023, Kamis (09/03/23).

“Pada tema Day 2 ini ABDI membahas Ketahanan Nasional di Indonesia mulai dari Industri, pasar dan Ekonomi dalam mendukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023,” lanjutnya.

Menurut Rudi, acara ini menjadi salah satu kegiatan Websummit Keamanan Siber terbesar di Indonesia dalam menjawab tantangan-tantangan di dunia siber khususnya di Indonesia. “Tantangan-tantangan itu termasuk kurangnya kesadaran keamanan siber, penegakkan hukum untuk perlindungan data pelanggan serta keterampilan manajemen keamanan siber, sehingga keamanan siber perlu diperhatikan dan ditingkatkan,” tuturnya.

Keynote pertama dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto yang menyampaikan tentang dukungannya terhadap ketahanan siber nasional dan perlindungan data dalam rangka akselerasi transformasi digital guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

“Saya ingin mengajak kita semua terutama para peserta Summit untuk bersama-sama mendukung ketahanan siber dan perlindungan data dalam rangka akselerasi transformasi digital guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Mari kita bersama-sama mewujudkan ekosistem digital yang inklusif, kondusif, dan berkelanjutan,” kata Menko Airlangga.

Apalagi, kebocoran data akibat kejahatan siber juga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi dunia hingga USD 5 triliun pada tahun 2024. Oleh karena itu, perlu dilakukan mitigasi melalui jaminan keamanan digital dan pelindungan privasi.

Dalam kesempatan yang sama, Zhou Kan, Charge d’Affaires ad Interim dan Menteri Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia menjelaskan terkait komitmen Tiongkok dalam meningkatkan pengembangan dan tata kelola internet dalam kehidupan.

Presiden Xi Jinping, lanjut Zhou Kan, dengan kebijaksanaan dan pemikirannya yang luar biasa mendalam, sebagai pemimpin negara besar yang bertanggung jawab, mengusulkan Global Security Initiative (GSI), Global Initiative on Data Security serta merilis buku putih Jointly Build a Community with a Shared Future in Cyberspace, sebagai solusi Tiongkok untuk defisit keamanan global.

Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi digital Tiongkok berkembang pesat. Penerapan teknologi digital semakin meluas. Pemberdayaan digital telah menguntungkan masyarakat Tiongkok yang mana prestasi baru di bidang ini sedang dibuat satu demi satu.

Menjawab tantangan transformasi digital saat ini, Tiongkok juga sedanng mengerjakan teknologi dan aplikasi baru seperti AI, Internet of Things, dan jaringan komunikasi generasi mendatang.

“Teknologi digital seperti 5G, big data, dan AI sedang diterapkan dalam produksi dan manajemen pertanian. Rencana Aksi Pengembangan dan Inovasi Internet Industri (2021-2023) sedang diimplementasikan, digitalisasi dan aplikasi Internet juga semakin cerdas,” kata Zhou Kan.

Selanjutnya, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Angela Herliani Tanoesoedibjo membahas tentang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memandang ASEAN memiliki potensi pangsa pasar bedar bagi Indonesia.

“ASEAN memiliki potensi pangsa pasar yang besar dengan jumlah penduduk lebih dari 650 juta serta sekaligus merupakan mitra penting untuk pengembangan investasi dan ekosistem sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” imbuh Wamen Angela.

Sementara, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga menyampaikan bahwa di tengah upaya pemulihan global, kita patut berbangga karena hingga akhir Januari 2023, tercatat Indonesia mencetak surplus neraca perdagangan sebesar 3,87 Miliar USD selama 33 bulan berturut sejak Mei 2020 dan pada Desember 2022 menjadi rekor neraca perdagangan tertinggi akumulatif diangka 54,56 Miliar USD.

“Tentunya ini merupakan kerja keras kita semua, tidak hanya dari Kementerian Perdagangan tetapi juga semua stakeholder juga kementerian dan lembaga dan ini memastikan bahwa ini adalah sebuah sinergi dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan dan juga bagaimana kita bisa melaksanakan amanah dari Bapak Presiden Joko Widodo yang mengamanahkan kepada kami secara khusus untuk kita bisa mencapai neraca perdagangan yang surplus, yang artinya ekspor kita lebih besar daripada impor kita,” jelas Wamen Jerry.

Mewakili Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI Taufik Bawazier, mengatakan bahwa dalam Indonesia Chairmanship ASEAN 2023, pemerintah akan memanfaatkan momentum ini dengan memperjuangkan ASEAN Matters yang menjadikan ASEAN sebagai salah satu pusat Epicentrum dunia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan hilirisasi dan kerja sama antar negara anggota ASEAN.

“Dibutuhkan dukungan dan upaya dari pemangku kepentingan dalam negeri terkait melakukan percepatan transformasi digital di Indonesia, agar implementasi sistem di berbagai sektor industri dapat lebih optimal dan terintegrasi dengan sempurna,” pungkas Dirjen ILMATE.

Selanjutnya, Director of Courier & Logistic Business PT. POS Indonesia Siti Choiriana menyampaikan paparan dengan tema “Smart Logistics to Build Secure, Trusted & Competitive Intelligent Nation”.

Sebagai salah satu industri logistik terbesar di Indonesia, Pos Indonesia menyadari banyaknya kepentingan dari semua stakeholder terkait logistik, maka perlu dilakukan inisiatif untuk memastikan bahwa semua kepentingan ini bisa dilakukan secara baik. Kepentingan tersebut berupa fungsi daripada semua pelayanan, data pribadi, informasi dan lainnya harus dipertimbangkan.

“Betapa sangat banyak yang harus kami pertimbangkan, jadi mulai dari data pribadi, informasi dan barang yang dilewatkan dan tentunya infrastruktur yang harus kami bangun serta bagaimana kami membangun ketepatan sasaran dan waktu juga kenyamanan dalam penerimaan barang kepada user,” sambung Anna.

Dalam hal ini, Pos Indonesia hadirkan berbagai inovasi dan menawarkan berbagai layanan yang luar biasa untuk membantu industri logistik di Indonesia agar dapat berjalan dengan baik.

Pada sesi keynote terakhir, Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian yang membahas tentang “Protecting Privacy Data & Regional Information Infrastructure”.

Saat ini, maraknya penggunaan internet dan sosial media dapat memunculkan aspek kejahatan siber yang dapat membahayakan tidak hanya bagi masyarakat secara individual tetapi juga bagi pertahanan dan keamanan suatu negara.

“Oleh sebab itu, ancaman tersebut harus diantisipasi dengan cermat demi menjaga keselamatan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI),” kata Laksdya TNI Amarulla.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Komunikasi BSSN Brigjen TNI Ferdinand Mahulette menyampaikan bahwa, kita patut mendorong momentum 2023 di mana Indonesia menjadi Ketua ASEAN 2023, dan memasuki tahun politik 2024, BSSN akan membentuk Satgas Pengamanan Pemilu 2024 berkolaborasi dengan KPU dan stakeholder lainnya.

Pada sesi terakhir, Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Akbarshah Fikarno sekaligus Ketua DPP Partai Golkar memaparkan materi tentang “Keamanan dan Regulasi Data”. Menurutnya, dengan munculnya era Big Data & Internet of Things (IoT), data telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi banyak kalangan baik itu perusahaan, organisasi dan pemerintah.

“Kekuatan besar dari data tersebut, menghadirkan tanggung jawab yang cukup besar dan kini perlindungan data menjadi perhatian penting bagi kita semua,” jelas Dave A. Fikarno.

Disampaikan Dave Akbarshah, regulasi data menjadi penting karena data pribadi sangat berharga langtaran dapat mengungkapkan informasi sensitif seperti status kesehatan, keuangan serta preverensi pribadi lainnya.

“Karena itu, sangat penting data dilindungi dari akses yang tidak sah,” kata Dave.

Dirinya menjabarkan ada empat hal yang perlu diperhatikan perusahaan terkait data, mengidentifikasi kerentanan terhadap data, melakukan tindakan teknis seperti enkripsi dan kontrol akses, pelanggaran harus ditangani secara cepar dan efektif, dan terakhir edukasi kepada karyawan dan terakhir patuhi Undang-undang.

Adapun sejumlah perusahaan yang turut mendukung suksesnya acara Websummit DataSecurAi 2023 di antaranya, PT Bank Central Asia Tbk., PT MettaDC Teknologi Indonesia, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dan PT Pos Indonesia.

Turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Serbia Semuel Samson sebagai moderator, dan MC Angela Shirley.