Memprediksi Perkembangan dan Pemanfaatan Big Data & AI Di Indonesia

0
1443
Potrer Semuel Samson, saat menjadi moderator pada websummit DatagovAI 2021, (02/12).

Teknologi Big Data, Cyber Security dan AI merupakan kunci sukses pada era informasi khususnya era disrupsi pandemi serta dalam krisis ekonomi bagi para perusahaan, masyarakat, institusi pemerintah dan institusi non-government lainnya.

JAKARTA, Komite.id – Pada Websummit DataGovAi 2021 hari ketiga (Day 3), membahas tema tentang “Big Data & AI Future Ecosystems”. Ir. Semuel Samson, M.Si., Mantan Duta Besar Serbia, mengatakan bahwa saat ini kita sedang menghadapi tantangan, dimana work from home telah mengajarkan untuk bertahan melewati segala keterbatasan dengan menciptakan inovasi-inovasi baru mengikuti era transformasi digital. “Ketika kita work from home we try to have so many entertainment and then berbagai hal yang berkaitan dengan supply informasi diantara masyarakat,” ucap Semuel saat menjadi Moderator dalam sesi panel diskusi, (2/12).

Perhelatan ABDI di hari ketiga ini merupakan hari terakhir acara DataGovAi yang membicarakan topik utama Digital Ecosystems. Dalam hal ini, kata utama yang difokuskan ialah Big Data, Artificial Intelligence (AI) dan Ecosystems yang mana di masa depan ketiga komponen tersebut patut diprediksi.

Seperti kita ketahui, bahwa teknologi Big Data saat ini tengah gencar dilakukan pemerintah dan para stakeholder dalam bertransformasi digital. Apalagi, teknologi Big Data, Cyber Security dan AI merupakan kunci sukses pada era informasi khususnya era disrupsi, pandemi dan krisis ekonomi bagi para perusahaan, masyarakat, institusi pemerintah dan institusi non-government lainnya.

Baik dalam hal inovasi, kolaborasi dan sinergi antara masyarakat, industri, provider Big Data & AI, akademisi, startup, para peneliti dan pemerintah pada umumnya dalam meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi pemerintah di bidang digital kini sangat dibutuhkan. Seperti yang dijelaskan Wakil Menteri Perdagangan, Dr. Jerry Sambuaga, MIA, bahwa kini pasar di daerah-daerah sedang menguji coba penerapan Cashless Payment, yang mana nantinya tidak ada lagi perputaran cash. Namun Kembali lagi, hal ini perlu didukung dengan adanya infrastruktur yang memadai supaya masyarakat mudah mengaksesnya.

“Ini sesuatu yang tak terhindarkan, seperti yang disampaikan oleh Pak Wamendag bahwa what about the infrastructure? Pada akhirnya tanpa adanya koneksi, infrastruktur maka tidak akan bisa jalan,” imbuhnya.

Untuk itu, diperlukan membentuk AI Ecosystems. Sebagai informasi AI Ecosystems merupakan sebagai sekelompok sistem AI yang digabungkan bersama sampai batas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan paling umum untuk membangun ekosistem AI “otomatisasi melalui Machine Learning terapan”. Hal ini umumnya dicapai dengan menempatkan sistem AI baik dalam skenario real-time maupun historis dan menghasilkan kecerdasan darinya.

“Dengan pendekatan skill dan literasi Big Data & AI serta dukungan pemerintah dalam menentukan standar etika dan prinsip keamanan data. Maka, peran pemerintah sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Selain itu, infrastuktur, teknologi informasi, data science dan software engineering menjadi prasyarat utama bagi perguruan tinggi, lembaga-lembaga dalam mengambil peran melakukan transformasi digital. Terlebih, beberapa pandangan dalam keynote memberikan perspektif tentang arti penting dan perkembangan dari pemanfaatan Big Data & AI di Indonesia dalam tatanan visi, arah kebijakan, produk-produk hukum terkait program dan implementasinya serta perkembangan kebutuhan. Di mana tantangan saat ini ialah proyeksi masa depan di Indonesia dan peran strategi lingkungan dunia. (red)

 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.