Jakarta, Komite.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Jumat (01/09/), meninjau kesiapan Jakarta Convention Center (JCC) yang akan menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada 5-7 September mendatang.

Presiden tiba di JCC sekitar pukul 09.30 WIB didampingi sejumlah menteri, antara lain, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Presiden terlihat meninjau tempat pertemuan KTT di Plenary Hall JCC. Selain itu, Presiden juga meninjau Media Center KTT ke-43 ASEAN yang berlokasi di Hall B, JCC.

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia telah siap menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada tanggal 5-7 September mendatang. Namun demikian, menurut Presiden masih ada detail-detail persiapan yang harus segera dirampungkan.

“Ya saya melihat persiapan sudah 99,99 persen siap kita melaksanakan ASEAN Summit dan ya kecil-kecil tadi yang perlu dirampungkan dalam sehari dua hari ini,” kata Presiden kepada awak media usai meninjau lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN, pada Jumat, 1 September 2023

Salah satu hal minor yang disoroti Presiden terkait persiapan KTT ASEAN di JCC adalah posisi bendera negara-negara ASEAN yang dinilainya kurang pas.

“Bendera kurang naik, gitu-gitu saja,” kata Presiden.

Terkait kehadiran para pemimpin negara ASEAN, negara mitra, dan tamu undangan lainnya, Presiden mengatakan sudah menerima konfirmasi yang saat ini prosesnya sedang ditangani Kemenlu.

Sedangkan terkait agenda KTT, Presiden mengatakan Keketuaan Indonesia di ASEAN yang mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth ini memiliki sejumlah agenda penting, salah satunya pertumbuhan ekonomi di kawasan.

“banyak (Agendanya) tetapi fokusnya di ekonomi. Ya pada pertumbuhan, ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya

Keketuaan Indonesia, lanjut Presiden, juga memfokuskan pada kemanfaatan KTT bagi masyarakat ASEAN.

“Sejak awal saya sampaikan bahwa ASEAN ini tidak hanya berbicara tinggi-tinggi, tetapi betul-betul bisa ada manfaatnya ke bawah, ke masyarakat,” tandasnya, seperti mengutip dari siaran pers Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Senin (04/09).

Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan bahwa 22 negara yang terdiri atas 11 negara ASEAN dan 9 negara mitra akan hadir pada KTT ASEAN ini. Selain itu, ASEAN juga mengundang dua negara lain yaitu Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).

“Kenapa IORA dan PIF itu diundang karena salah satu prioritas kita kali ini adalah Indo Pasifik damai, stabil, sejahtera, inklusif. Jadi pada saat kita bicara Indo Pasifik ada sisi di pasifik selatan, ada sisi di Indian Ocean Rim yang harus mulai kita rangkul dan di dalam KTT nanti ada kerja sama antara Sekretariat ASEAN dengan Sekretariat IORA dan PIF,” ucap Retno.

Selain itu, Retno juga mengonfirmasi bahwa sejumlah organisasi internasional akan turut hadir pada KTT ini. “Plus organisasi internasional yang menjadi mitra ASEAN yaitu PBB, Sekjen PBB akan hadir, plus akan hadir juga World Bank, IMF, kemudian World Economic Forum, tadi IORA, PIF. Jadi totalnya ada 22 negara plus 9 organisasi internasional,” lanjutnya.

Berbeda dari KTT ASEAN di Labuan Bajo sebelumnya, Menlu menyampaikan bahwa Presiden akan memimpin 12 pertemuan pada rangkaian kegiatan KTT ASEAN Ke-43 ini. Tidak hanya itu, Kepala Negara juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara yang hadir.

“Kali ini ada 12 KTT yang harus dipimpin oleh Bapak Presiden plus pertemuan bilateralnya itu so far, ini masih akan nambah terus, sudah 13 pertemuan bilateral. Jadi teman-teman bisa bayangkan dalam 3 hari Bapak Presiden harus memimpin 25 pertemuan, 12 di antaranya adalah KTT,” jelas Menlu Retno.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau terlebih dahulu kesiapan sejumlah infrastruktur yang akan digunakan untuk penyelenggaraan KTT Ke-43 ASEAN, antara lain lokasi ketibaan para pemimpin negara, ruang pertemuan, hingga pusat media.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.