Perkembangan Teknologi Digital, jadi Solusi Petani Kelola Pemasaran Produk

0
980
Kominfo dan GNLD SiBerkreasi

Petani juga bisa memanfaatkan dunia digital untuk mempromosikan bahkan menjual hasil pertanian mereka secara online.

Jakarta, Komite.id – Guna mendukung peningkatan skill masyarakat di media digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Webinar “Let’s Entrepreneurship and Go Green” pada (15/10/2022) pukul 09.00-11.30 WIB.

Seperti yang diketahui, peran masyarakat yang cakap akan dunia digital menjadi sangat penting, sehingga diharapkan mampu tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.

Pasalnya perkembangan era digital seperti saat ini, harus mampu dimanfaatkan oleh semua elemen masyarakat termasuk petani. Apalagi, menjadi petani saat ini dipermudah dengan adanya teknologi digital. Petani bisa mendapatkan informasi terkini mengenai tata cara dan tata kelola produk pertanian yang lebih modern.

Selain itu, petani juga bisa memanfaatkan dunia digital untuk mempromosikan bahkan menjual hasil pertanian mereka secara online. Dengan begitu  petani memiliki opsi lain dalam menjual hasil tani mereka dan tentunya dengan bisa memilih harga jual yang lebih tinggi.

Fahrur Irzan konten kreator dan petani modern Dieng mengajak generasi muda untuk terjun langsung menjadi petani. “Banyak manfaat yang di dapat jika semakin banyak masyarakat yang terjun ke dunia pertanian seperti Menjaga kedaulatan pangan, meningkatkan kualitas hidup, melatih kesabaran menciptakan udara yang berkualitas serta memperoleh penghasilan,” jelas Fahrur dalam keterangan yang diterima Komite.id, Senin (17/10).

Berdasarkan Penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta. Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49. Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital.

Tanpa disadari, saat ini dunia pertanian juga ikut berkembang seiring dengan perkembangan dunia teknologi papar Irzan. “Era serba digital saat ini bisa kita jadikan sebagai sumber mencari cuan dari hasil pertanian. Kita mempunyai opsi lain untuk menjual hasil pertanian seperti menjual langsung di marketplace, platform jual beli hasil tani, bahkan menjual produk ke luar negeri dengan memanfaatkan teknologi untuk memasarkannya,” terang Irzan.

Dalam kesempatan yang sama, Purbowo Dosen Agribisnis Universitas Wahab Hasbullah (UNWAHA) mengajak masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan sarana pertanian. “Mari kita jadikan lahan kosong disekitar rumah untuk menanam sayuran untuk konsumsi sehari-hari. Jika diolah dengan bijak, hasil tanaman tersebut bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan,” tutur Purbowo.

Terkait hal tersebut, Purbowo menjelaskan bahwa jenis pertanian di pekarangan rumah yang saat ini banyak diminati adalah tanaman hidroponik. “kebutuhan akan sayuran hidroponik meningkat setiap tahun karena masyarakat semakin sadar akan gerakan hidup sehat. Selain itu nilai jual produk hidroponik lebih tinggi dibandingkan tanaman media tanah,” ungkapnya.

Selanjutnya, Rizki Ayu Febriana Head of Mentor PT. Cipta Manusia Indonesia menyatakan bahwa perkembangan teknologi internet memungkin juga akan penjualan produk 24 jam. “Hanya bermodalkan gadget saat ini semua orang bisa berbelanja produk 24 jam sehari, termasuk produk pertanian. Dengan mengakses platform e-commerce kita bisa membeli produk pertanian segar secara langsung dan bisa diantar ke rumah kita,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ayu mengatakan pemasaran produk usaha dan hasil pertanian di media sosial memberikan banyak keuntungan. “Penjualan di media sosial bisa meningkat karena promosinya dapat menjangkau banyak audien. Selain itu produk yang di jual di media sosial mudah ditemukan, mudah dalam pemasarannya serta tidak memerlukan biaya yang besar,” jelas Ayu.

Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini bertujuan untuk mendukung dan mendorong masyarakat memanfaatkan dunia digital sebagai sarana komunikasi dan interaksi yang aman, nyaman dan berbudaya. Untuk mengikuti kegiatan yang ini, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau https://literasidigital.id/