Menteri Johnny Ajak Sektor Privat Kolaborasi Kembangkan Talenta Digital  

0
866
Dok. Kominfo

 

Melalui Program Digital Talent Scholarship, Kementerian Kominfo melatih 200.000 angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional, dan elemen masyarakat lain dengan kecakapan era digital.

Jakarta, Komite.id – Pada tahun 2030, peluang ekonomi digital diperkirakan mencapai USD315 Miliar atau setara Rp4.500 Trilliun rupiah. Angka itu mencapai 42% dari estimasi nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN. Guna memanfaatkan peluang itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengajak sektor privat berkolaborasi mengembangkan talenta digital Indonesia.   

“Tidak bisa pemerintah saja, tetapi bersama-sama ekosistem kita untuk menghasilkan digital-digital skills yang kita butuhkan. Melalui digital vocational training, untuk mengisi kebutuhan lapangan pekerjaan sektor digital yang tinggi di Indonesia saat ini,” ungkap Menteri Johnny dalam Peresmian Purwadhika Digital Technology School di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP), Batam, Kepulauan Riau, yang dikutip dilaman resmi Kominfo, Senin (17/10).

Menkominfo menyatakan saat ini dunia bisa dikatakan tanpa batas. Kondisi itu memungkinkan pergerakan tenaga kerja antarnegara. Menurutnya, bangsa Indonesia harus menyiapkan talenta digital. 

“Dunia sudah tanpa batas (borderless), semua tenaga kerja akan pergi ke mana saja yang akan memberikan reward yang lebih tinggi, iya, yang akan memberikan take home pay yang lebih besar. Bangsa Indonesia membutuhkan talenta digital yang banyak dengan kualitas yang tinggi. Jangan sampai terjadi brain drain,” tandasnya. 

Saat ini proyeksi kebutuhan talenta digital Indonesia sebanyak 9 juta dalam 15 tahun ke depan atau rata-rata 600.000 per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan itu, perlu kolaborasi antara pemerintah dan ekosistem digital Indonesia karena demand-nya begitu besar.   

Menteri Johnny pun menyambut baik keinginan pelajar dari bangsa lain untuk belajar di Indonesia. Namun demikian, Menkominfo mengingatkan agar tetap mengutamakan kebutuhan talenta digital domestik.

“Khusus untuk Purwadhika, siswanya sudah berdatangan dari berbagai macam negara. Welcome untuk datang belajar di Indonesia. Melatih para siswa dari bangsa atau mitra-mitra negara Indonesia, iya. Tetapi, lebih penting lagi memenuhi kebutuhan domestik,” imbaunya. 

Kementerian Kominfo telah menyiapkan pelatihan vokasi digital untuk meningkatkan digital skills di Indonesia. Mulai dari basic digital skills, intermediate skills, hingga di level advance. 

Tahun 2021, Kementerian Kominfo melalui gerakan nasional literasi digital melatih 12,3 juta rakyat Indonesia melalui empat kurikulum yaitu digital skills, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Termasuk untuk mendukung UMKM dan UMi onboarding. 

Melalui Program Digital Talent Scholarship, Kementerian Kominfo melatih 200.000 angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional, dan elemen masyarakat lain dengan kecakapan era digital. Kurikulum yang diberikan antara lain Coding, IoT, Artificial Intelligence, Machine Learning, Cloud Computing, Cyber Security, Digital Entrepreneurship, Digital Communication, Big Data Analytics, Augmented Reality, Virtual Reality, serta Digital Marketing. 

Hal tersebut seiring dengan keinginan pemerintah agar akses teknologi digital dapat dimiliki dan menjadi sarana produktif oleh setiap masyarakat. Presiden Joko Widodo pun menargetkan setidaknya ada 9 juta talenta digital dalam 15 tahun mendatang, atau 600 ribu orang setiap tahun.

Lewat program tersebut, Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan pemerintah mencetak talenta digital untuk mempercepat Indonesia menjadi bangsa digital. “Transformasi digital nasional terus kita upayakan di berbagai lini kehidupan. Intensifikasi itu berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan akan talenta digital yang akan menjadi navigator utama penggerak ekosistem digital,” tuturnya.

“Gratis bagi milenial-milenial Indonesia, dibiayai oleh negara. Bagi siswa-siswi tamatan SMA, para mahasiswa, sarjana-sarjana baru, untuk mengambil bagian. 200.000 seat, tidak sedikit,” jelas Menkominfo.

Sedangkan tahun 2022, Kementerian Kominfo menganggarkan pelatihan tersebut bagi 50.000 orang peserta. “Saya sedang memikirkan mencari blended financing untuk meningkatkannya, setidaknya setara dengan tahun yang lalu,” tegas Menteri Johnny.

Dalam acara itu, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan; Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto; dan Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo, Anang Latif.