Era Digitalisasi, Inilah Peran Big Data Dalam Statistik Nasional

0
2811

Dengan memanfaatkan Big Data untuk mencapai tujuan dan outcome BPS, maka outcome dapat mewujudkannya pencapaian pembangunan nasional yang inklusif dalam meningkatkan daya saing, kemandirian bangsa, dan kesejahteraan masyarakat.

JAKARTA, Komite.id – Pada penggunaan tren data saat ini Big Data telah banyak digunakan, apalagi di era digitalisasi. Kini, penyediaan data dan informasi yang andal dan berkualitas tinggi oleh produsen data lainnya semakin penting bagi ekonomi dan masyarakat. Big data nyatanya dapat mendorong penyediaan data statistik lebih cepat, bervariasi dan lebih detail. Hal tersebut, telah diakui Komunitas statistik dunia secara resmi terkait potensi Big Data. Pada Maret 2014, Komisi Statistik PBB membentuk Global Working Group (GWG) yang diberi mandat untuk memberikan visi, arahan, dan koordinasi strategis terkait program dunia dalam pemanfaatan Big Data untuk official statistics.

Big Data analytics menjadi sangat penting bagi pertumbuhan organisasi dan bisnis di era digital saat ini. Alasan utamanya karena dengan analisis data, maka akan dapat mengungkapkan pola dan tren terbaru setiap hari. Ini akan sangat berguna bagi para profesional SDM jika mereka ingin mengetahui tingkat perubahan dan pola produktivitas kandidat dan karyawan serta mencari solusi untuk mereka.

Pada acara webSummit DataGovAI 2021, Dosen Kepala Subdirektorat Pengembangan Model Statistik, Setia Pramana, Ph.D., memaparkan tentang penggunaan Big Data sebagai strategi organisasi yang memiliki beberapa tantangan, diantaranya :

  1. Outside-in, kebutuhan statistik dan decision support bagi kinerja Kementerian, Lembaga dan Daerah serta pembangunan nasional, sumber data eksternal, pemanfaatan big data.
  2. Inside-out, Koordinasi dan kolaborasi K/L/D dalam SSN, pengembangan metodologi, pembinaan statistik.
  3. Inside-in, Pengembangan kapabilitas BPS, proses bisnis terintegrasi, teknologi, SDM, sistem kerja yang lincah dan tangguh pada lini strategis, manajemen dan operasional.

Dia melanjutkan, selain memiliki tantangan, juga terdapat beberapa strategi pemanfaatan Big Data untuk mencapai tujuan dan outcome BPS, meningkatkan kualitas official statistics yang dihasilkan oleh BPS yakni meningkatkan frekuensi dan kecepatan waktu rilis data, membantu menyediakan etimasi hingga wilayah yang lebih kecil membantu mengurangi efek dari non-response, menyediakan informasi pembanding.

Dalam hal ini strategi tersebut bertujuan untuk menyediakan data statistik untuk dimanfaatkan sebagai dasar pembangunan, meningkatnya kolaborasi, integrasi, dan standardisasi, dalam penyelenggaraan SSN, Meningkatnya pelayanan prima dalam penyelenggaraan SSN, dan penguatan tata kelola kelembagaan dan reformasi birokrasi.

Lebih jauh, Setia melanjutkan, dengan memanfaatkan Big Data untuk mencapai tujuan dan outcome BPS, maka outcome dapat mewujudkannya pencapaian pembangunan nasional yang inklusif dalam meningkatkan daya saing, kemandirian bangsa, dan kesejahteraan masyarakat, terwujudnya stabilitas pembangunan nasional (manajemen risiko nasional, early warning system) secara berkelanjutan, terwujudnya perencanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sesuai dengan visi dan misi pemerintah dan terwujudnya koordinasi dan kolaborasi tata kelola pembangunan nasional.

Sebagai pengetahuan, data science merupakan penggunaan berbagai macam statistik, teknologi, metode dan praktek dari sisi penggunaan data dari berbagai sumber dan keputusan. Pada semua data tersebut, bisa digunakan untuk pengembangan, digitalisasi juga pola bisnis dan pola economic baru. Hal ini akan mendekatkan kualitas dari data, dari sisi frekuensi, timeliness juga granular, sehingga akan mendapatkan data lebih kecil areanya.

Data science mencakup kemampuan deskriptif, diagnostik, prediktif, dan preskriptif. Dimana dapat diartikan bahwa dengan menggunakan data science, organisasi dapat menggunakan data untuk mencari tahu apa yang terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa yang akan terjadi, dan apa yang harus mereka lakukan terhadap hasil yang diantisipasi.

Terlebih dari pembahasan itu semua, berbicara tata kelola secara umum, pada tata kelola Big Data yang merupakan sistem pengendalian dan akuntabilitas pemanfaatan berbagai sumber data untuk menghasilkan data dan informasi statistik yang berkualitas, diperlukan berbagai perubahan untuk dapat beradaptasi terhadap disrupsi Big Data dalam produksi statistik.

”Dengan menggunakan tata kelola dapat menangkap perubahan-perubahan yang dapat beradaptasi terhadap kegiatan digitalisasi saat ini, dari segi kelembagaan, kebijakan dan standar, metodologi statistik, akuisisi data, penjaminan kualitas, infrastruktur statistik dan SDM,” tutupnya. (red)