Jakarta, Komite.id – Dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan 1445 H yang suci dan penuh berkah, Huawei Indonesia kembali akan menyelenggarakan panel diskusi (Digisantri) dan penyerahan donasi untuk 5 (lima) pondok pesantren dan 9 (sembilan) panti asuhan di 9 kota di Indonesia.

Pesantren memiliki peran penting sebagai motor transformasi digital Indonesia melalui program (Digisantri). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital santri dan pesantren, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Huawei Indonesia saat ini sudah berkontribusi dalam mewujudkan program talenta digital di Indonesia untuk lebih dari 102.700 talenta digital dan program (Digisantri) di tahun ini merupakan bagian dari pengembangan “Golden Indonesia Digital Talent.”

Digisantri tahun ini, kami kembali akan mengundang 100 santriwati dari Pesantren setempat untuk menghadiri panel diskusi Women in Tech dengan tema utama bertajuk “Pemberdayaan Perempuan di Era Digital Untuk Indonesia Maju”. Diskusi panel dihadiri oleh Nadiana, Direktur Kursus Pelatihan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI; Rizki Ameliah, Koordinator Literasi Digital untuk Masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI; Erlinda, Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI; Randu Zulmi, Group Head Premium Segmen PT. XL Axiata Tbk; Tiara Amalia, Huawei Indonesia, akan membahas perspektif perempuan dalam teknologi dan bagaimana memberdayakan perempuan muda kita untuk menjadi pemimpin masa depan serta melihat era digital sebagai cakrawala baru untuk mengeksplorasi lebih jauh.

Selain itu, Huawei Indonesia juga akan mengadakan Pemilihan Dai Cilik 2024 (Pildacil) yang dibuka untuk umum dan tanpa biaya pendaftaran. Kompetisi Pildacil ini akan diikuti oleh para peserta dari usia 6 – 12 tahun dengan tema yang telah ditentukan oleh pihak panitia. Dan 10 peserta terbaik akan mengikuti grand final acara Pildacil pada tanggal 26 Maret 2024 dari pukul 09.30 – 12.00 WIB.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Abdul Haris mengapresiasi perusahaan teknologi yang turut serta berperan menyiapkan talenta digital di Indonesia.

“Dukungan perusahaan teknologi seperti Huawei dalam pendidikan digital sangat berarti bagi perkembangan sumber daya manusia Indonesia. Kementerian, kata dia, mendukung berbagai langkah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk di pesantren,” Ujar Haris.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Huawei untuk mengembangkan literasi digital di Indonesia dan menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dalam era digital.

“Kami tentu mendukung apa yang sudah dilakukan terkait dengan peningkatan kualitas dari sumber daya manusia Indonesia yang terus kita lakukan untuk mencapai di 100 tahun Indonesia merdeka ini kita mendapatkan Indonesia yang penuh dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan maju untuk menggapai Indonesia Emas,” kata Haris.

 

Sementara itu, Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan menambahkan bahwa saat ini masyarakat telah memasuki era di mana segala hal telah menggunakan pendekatan digital.


Untuk itu, dia mendorong semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, pihak swasta, sekolah, maupun kampus untuk meningkatkan pendidikan di bidang teknologi digital.

Direktur Urusan Pemerintahan Huawei indonesia Yenty Joman mengatakan sejak tahun 2020 mereka bersama dengan Kantor Staf Presiden telah menginisiasi program 100.000 talenta digital Indonesia dengan target mencetak 100.000 talenta digital hingga tahun 2024.

Target tersebut telah tercapai pada tahun lalu dengan total 102 ribu talenta digital yang berhasil dicetak. Yenty mengatakan pencapaian itu tidak lepas dari peran kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak baik dari unsur pemerintah, mitra, dan akademisi.

“Ke depan Huawei akan terus berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam meningkatkan kompetensi generasi muda Indonesia agar siap dan mumpuni untuk mendorong lompatan-lompatan transformasi digital ekosistem Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Yenty.