Jakarta, Komite.id – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengadakan “Bimbingan Teknis Kesiapsiagaan Teknis Insiden Keamanan Siber pada CSIRT Sektor Pemerintah Daerah” pada tanggal 23-25 Mei 2023 dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola penanganan insiden keamanan siber khususnya pada instansi pemerintah daerah.

Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistyo di Novotel Samator, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/5/). Dok. bssn.go.id

Bimtek yang diadakan di Novotel Samator, Surabaya, Jawa Timur itu dibuka oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistyo pada Selasa (23/5/2023).

Acara ini juga dihadiri oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN Hasto Prastowo, Asisten Bidang Pembinaan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Erich Folanda, dan Perwakilan Diskominfo Jawa Timur.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN Hasto Prastowo, Asisten Bidang Pembinaan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Erich Folanda, dan Perwakilan Diskominfo Jawa Timur, dalam acara “Bimbingan Teknis Kesiapsiagaan Teknis Insiden Keamanan Siber pada CSIRT Sektor Pemerintah Daerah”. (Dok. bssn.go.id)

Bimtek diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran ancaman siber, meningkatkan koordinasi dalam hal berbagi informasi penanganan insiden keamanan siber, dan menguji efektifitas prosedur penanganan insiden keamanan siber.

Deputi Sulistyo dalam sambutannya menyampaikan BSSN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan.

Berkaitan dengan pelaksanaan tugas tersebut, BSSN merasa perlu dan penting untuk mendorong para stakeholder agar memiliki kapabilitas dan kesadaran akan pentingnya keamanan siber dan sandi, termasuk pengelolaan insiden keamanan siber.

“Penanganan insiden keamanan siber merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam keberlanjutan bisnis suatu institusi atau organisasi, termasuk sektor pemerintah daerah. Namun harus kita sadari, aktifitas respon insiden keamanan yang efektif membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang serta sumber daya yang kompeten dan kapabel sehingga dapat menjalankan kegiatan penanganan insiden tersebut dengan baik,” ungkap Deputi III BSSN Sulistyo, seperti dikutip dari Info terkini BSSN.

Sementara itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BSSN yang telah banyak membantu kegiatan terkait pengamanan siber. Lebih lanjut Cahyadi menyampaikan kondisi keamanan siber di Pemkot Surabaya.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dalam acara “Bimbingan Teknis Kesiapsiagaan Teknis Insiden Keamanan Siber pada CSIRT Sektor Pemerintah Daerah”. (Dok. bssn.go.id)

“Kami di pemda sudah diwajibkan untuk melaksanakan semuanya melalui digitalisasi, termasuk di bidang pelayanan publik. Sehingga sudah menjadi kewajiban, keamanan data ini adalah nyawa di pemerintah kota Surabaya,” ungkap Walikota Cahyadi.

Kegiatan bimbingan teknis ini merupakan kegiatan simulasi teknis dalam melakukan penanganan insiden keamanan pada dunia teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan ini melibatkan tim dari BSSN sebagai fasilitator dan narasumber serta para peserta baik internal BSSN maupun stakeholders terkait.

Melalui kegiatan ini, BSSN mengajak komunitas siber agar dapat memahami cara merespon dan menangani insiden keamanan siber dengan baik sesuai core business masing-masing. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi ajang latihan bersama untuk melakukan penanganan insiden, mulai dari preparation, identification, containment, eradication, recovery, dan lesson learned melalui skenario yang telah disiapkan.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelola penanganan insiden keamanan siber khususnya pada instansi pemerintah daerah, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengadakan “Bimbingan Teknis Kesiapsiagaan Teknis Insiden Keamanan Siber pada CSIRT Sektor Pemerintah Daerah”. (Dok. bssn.go.id)

Penyelenggaraan bimtek kali ini melibatkan sekitar 200-an peserta baik dari BSSN sebagai penyelenggara maupun 80 pemda yang hadir terdiri dari 34 pemprov se-Indonesia, 33 pemerintah kabupaten/kota yang sudah memiliki CSIRT, 6 kabupaten/kota yang sudah memiliki STR, 4 kabupaten/kota di Provinsi Jatim serta 3 kabupaten/kota yang diundang khusus oleh BSSN.

Dengan bimtek ini BSSN berharap nantinya peserta dapat melakukan kolaborasi, kerjasama, koordinasi dan berbagi informasi terbaru terkait insiden yang terjadi dan juga dapat mereduksi risiko penyebarannya pada infrastruktur TIK. Pada akhirnya, diharapkan dari kegiatan ini masing-masing peserta dapat mengukur dan meningkatkan kapabilitas dalam melakukan respon dan penanggulangan insiden siber.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.