Inilah Strategi Startup Hadapi Era Digitalisasi

0
1093
Potret Digital Marketing & Communication Head PT Asuransi Simas Insurtech Jessica Natawibawa, Associate Vice President (AVP) Marketing Shipper Marina Hindarko, Chief Marketing Officer (CMO) Koltiva Tika Sylvia, dan Chief Operating Officer (COO) Monash University Tantia Dian Permata Indah, dalam Event Digital Summit SEA, Rabu (08/06).

W R Digital menyelenggarakan Digital Summit South East Asia (SEA) yang ke-empat kalinya dengan menghadirkan narasumber dari pelaku industri, salah satunya Startup Company

Jakarta, Komite.id – Era digitalisasi sejatinya menuntut para pemangku kepentingan melakukan adopsi inovasi teknologi seiring dengan perkembangan zaman yang serba cepat. Namun hal ini tentu menjadi tantangan sekaligus kehati-hatian dalam mengadopsi teknologi. Sebab, kegunaan teknologi itu sendiri perlu diperhatikan, akankah memberikan manfaat atau hanya sekadar digunakan untuk mengikuti trend tanpa tahu fungsi yang sebenarnya?

Pada dasarnya, perkembangan teknologi menjadi pendukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Hal ini didasari pada transformasi ekonomi digital di Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan. Terlebih, Indonesia menjadi negara dengan jumlah Startup terbanyak ke-5 di dunia. Adapun negara yang memiliki posisi di atas Indonesia antara lain Amerika Serikat, India, Kanada dan Inggris.

Berdasarkan Laporan Tahunan Ekosistem Startup Global (GSER) 2021 mengutip CNN, Jakarta menduduki posisi ketiga setelah Mumbai, India serta Kopenhagen, Denmark dari 100 kota di seluruh dunia pada daftar ‘Ekosistem Startup yang Sedang Berkembang’. Apalagi, Jakarta juga menempati peringkat tertinggi di Kawasan Asia Tenggara.

Melihat kondisi tersebut, hal ini menandakan bahwa makin banyaknya potensi anak muda dalam mengembangkan diri dan berwirausaha di era digital. Berkaitan dengan itu, W R Digital menyelenggarakan Digital Summit South East Asia (SEA) yang ke-empat kalinya dengan menghadirkan narasumber dari pelaku industri, salah satunya Startup Company.

Dalam sesi ‘Digital Women Leaders Round Table Discussion’ pada hari kedua (08/06), menghadiri empat narasumber dengan background Startup Company, di antaranya Digital Marketing & Communication Head PT Asuransi Simas Insurtech Jessica Natawibawa, Associate Vice President (AVP) Marketing Shipper Marina Hindarko, Chief Marketing Officer (CMO) Koltiva Tika Sylvia, dan Chief Operating Officer (COO) Monash University Tantia Dian Permata Indah.

Sebagai Insurtech Company, menurut Jessica Natawibawa di era digitalisasi yang serba cepat menuntut kita untuk melakukan adopsi teknologi di segala aspek kehidupan. “Sebagai perusahaan asuransi biasanya kami bekerja bertemu orang, menawarkan produk, namun di era digital saat ini kami perlu mengadopsi inovasi teknologi dengan melakukan komunikasi melalui website dan terus belajar tentang apa yang akan terjadi pada digital ke depannya,” ucapnya.

Sementara, Marina Hindarko membahas tentang bagaimana cara kita membuat konten yang tepat untuk menarik engagement konsumen. “Yang menjadi perhatian di era saat ini pada customer ialah pasar fregmentasi. Di era digital ini kita harus memikirkan bagaimana kita dapat membuat konten yang pada dasarnya memikirkan engagement pada konsumen,” tutur AVP Marketing Shipper.

Selanjutnya, Tantia Dian menyampaikan bahwa sebagai Startup Company, kami belajar managing engagement (keterlibatan ) untuk dapat cepat beradaptasi dengan teknologi di Indonesia. “Kita bisa adopsi dengan menerapkan pembelajaran hibrida, di era ini kita harus terus beradaptasi, berubah dan berpindah, karena jika tidak mengikuti perkembangan teknologi maka kita akan tertinggal,” kata Chief Operating Officer (COO) Monash University.

Sebagai industri yang menyediakan jasa pendampingan serta layanan sistem informasi program pengelolaan dan pertanian, Koltiva menjadi perusahaan teknologi yang mendata perkebunan serta melakukan pelatihan bagi petani. Seperti yang disampaikan Tika Sylvia bahwa,”Kita percaya bahwa teknologi dan manusia harus beriringan, dengan begitu kita harus beradaptasi dengan pasar produk, riset konsumen serta konsisten,” jelas Chief Marketing Officer (CMO) Koltiva.

Untuk itu, sebagai industri yang masih terbilang baru memulai di era digitalisasi ini maka beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah membuat konten yang akan menarik engagement para konsumen, riset konsumen, awareness (kesadaran), dan akses pelayanan yang mudah.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.