Mengenal Bitcoin dan Blockchain dari Rosebay Consulting

0
7073

Jakarta, KomITe.ID – Perusahaan konsultan bisnis dan IT yang cukup terkenal di Nepal, Rosebay Consulting, berperan penting menjembatani teknologi bisnis Jepang dan bisnis di Asia Tenggara. Rosebay berpengelaman memberikan pelayanan kepercayaan dan keamanan tingkat tinggi pada sistem perusahaan serta pengembangan perangkat lunak. Rosebay juga menyediakan sistem pendukung pelanggan online untuk mengelola keluhan pelanggan 7*24.

Komite.id mewawancarai Vijay Sarashetti CTO dan Rohit Kumar CEO Rosebay bersama Rudi Rusdiah Ketua ABDI yang hadir sebagai panel Fintech Big Data Seamless Indonesia Payment & Ecommerce di Central Park, Jakarta. Rohit bersama Samita Shrestha sebagai blockchain bisnis riset analis. Rosebay merupakan bagian dari teknologi yang digunakan Bitcoin.

Bitcoin kini cukup fenomenal, bagaimana menjelaskan tentang Bitcoin?

Sebenarnya cukup mudah untukh menjelaskan bitcoin. Bitcoin merupakan suatu bentuk mata uang elektronik yang dilindungi dan diamankan dengan teknologi enkripsi kriptografi yang sangat canggih, disebut “crypto-currencies” atau mata uang kripto sehingga hampir tidak dapat dirubah atau digandakan.

Apa manfaat yang diperoleh dari Bitcoin?

Ada banyak manfaat, tergantung tingkatannya, namun untuk mudahnya kami tekankan pada 5 manfaat yang utama:

Pertama, Murahnya Biaya Transaksi. Biaya transaksi tidak tergantung dari jumlah bitcoins yang ditransfer apakah mengirim 1 atau 10,000 bitcoin dengan hanya membayar biaya sangat murah dibandingkan transfer menggunakan fasilitas perbankan, bahkan cenderung gratis. Apalagi pelanggan tidak merasakan biaya ini yang menjadi margin dari peritel bitcoins. Apalagi jika dibandingkan dengan transaksi credit card yang berkisar dari 1% hingga 3% yang meningkat dan proposional dengan nilai dan jumlah transaksi.

Bahkan pada transfer uang ke luar negeri atau internasional remittance, maka yang dibebankan bukan saja biaya transfer, namun juga spreads atau margin dari penukaran mata uang. Estimasi World Bank rata rata USD 200 dikirim melalui transfer uang perbankan sekitar 5% hingga 7% dari nilai transaksi – ini sangat mahal dan dapat di dihemat dengan menggunakan bitcoin serta menyalurkan keuntungan ini ke klien.

Kedua, Kontrol.  Memang ekonomi transaksi tunai sangat mudah dan digitalisasi mata uang meningkatkan tantangan baru di keamanan dan hak kemilikan. Keuntungan dari bitcoin adalah “Terdistribusi” artinya tidak ada pihak atau para pihak yang mengontrol mata uang bitcoin, dan tentunya bitcoin tidak dapat dibekukan atau dirampas bahkan melarang anda bertransaksi, karena semua lewat dunia virtual siber. Saat ini, Pemerintah, regulator bahkan bank dapat membekukan uang nasabah yang ada di bank atau menghentikan transaksi dari sebuah akun bank, dimana pembekuan atau pengentian transaksi tidak dapat dilakukan dengan transaksi tunai. Terkadang langkah seperti ini dapat dijustifikasi misalnya untuk tindakan kriminal atau teroris, namun pertanyaannya pihak pemerintah atau institusi mana yang memiliki hak atas properti pribadi masyarakat di era dunia digital dan bagaimana melaksanakannya?

Dengan bitcoin, pemerintah atau perbankan tidak memiliki kontrol terhadap akun pribadi seseorang dan tidak dapat menghentikan sebuah transaksi atau membekukan sebuah akun bitcoin. Dalam sejarah, pemerintah harus mencetak dan membuat mata uang lama menjadi kadaluwarsa atau karena inflasi. Metode apapun, ujungnya adalah memberi kewenangan pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan supply uang untuk jangka waktu tertentu yang menyebabkan inflasi atau kenaikan harga. Bitcoin menjaga supply mata uang tidak berubah (fixed) dan pemerintah manapun tidak perlu mencetaknya. Dengan berjalannya waktu akan membantu cryptocurrencies mencapai level stabilitas dibandingkan dengan mata uang negara di dunia.

Ketiga, Keamanan. Bitcoin semestinya menjadi mata uang yang paling aman di dunia. Sifat kriptografi dari bitcoin, lengkap dengan teknologi database yang dikenal dengan blockchain membuat hampir tidak mungkin menggandakan, merubah nilai bitcoin secara virtual atau bahkan sulit bagi hacker untuk mendapatkan akses dan kontrol sistem bitcoin.

Ini menjadi semakin penting di masa depan apalagi ledger sebuah bank berpotensi dapat di serang dan dirubah oleh hacker canggih.

Keempat, Karakter Trans-Nasional. Saat ini adalah dunia tanpa batas (borderless) dimana sistemnya adalah global dan simpul (nodes) atau bagian dari sebah sistem network bitcoin dapat menjangkau seluruh dunia, dan artinya diakui (valid) seluruh dunia, meski belum banyak pedagang (merchant) menenerima pembayaran bitcoins, namun pemakaiannya terus meningkat.

Kelima, Pseudo-anonym.  Transaksi bitcom sifatnya semi anonim untuk melindungi identitas pelaku transaksi bitcoin. Apa manfaatnya? Kadang di dunia digital saat ini dimana seseorang tidak perlu mengetahui jatidiri atau atributnya, namun fokus pada transaksinya. Misalnya jika anda memberikan sebuah cek dengan nomor akun dan nama bank serta akun, maka seorang hacker dapat diam diam melakukan sosial engineering (menyaru) untuk mengetahui saldo rekening anda atau profil finansial anda. Di dunia bitcoin, semi anonim membolehkan baik seseorang memiliki akun untuk bertransaksi dengan atau tanpa menampilkan identitas yang bersangkutan. Pada saat bersamaan, mengingat bitcoin adalah open ledger (pembukuan transparan) maka setiap transaksi dicatat secara permanen.

Di dunia digital saat ini tidak ada yang dapat dirahasiakan bagaikan “an open book” maka tanpa proteksi identitas maka kemungkinan terjadi fraud atau tindakan kriminal dan pemalsuan identitas atau (identity spoofing) akan meningkat drastis.

Mengapa Hacker dan pedagang di dunia gelap Darknet menyukai Bitcoin? Apakah hanya rumor dan apa keuntungannya?

Ini hanya publikasi negatif saja. Setiap orang dapat menggunakan transaksi tunai terutama untuk membeli senjata, narkoba atau apaun bahkan uang tunai merupakan mata uang yang paling sulit di lacak. Yang pasti, sangat aman menggunakan bitcoin karena anda tidak perlu membawa uang secara fisik apalagi melewati batas antar negara. Faktanya hingga hari ini, lebih banyak transaksi narkoba yang menggunakan USD ataupun tunai daripada bitcoin. Jadi lemah tuduhan bahwa bitcoin meningkatkan aktifitas dunia hitam dan tidak ada korelasi fenomena peningkatan transaksi senjata, pornografi dan narkoba dengan peningkatan transaksi bitcoin. Memang Perubahan (Teknologi) selalu juga diikuti oleh bentuk penipuan dan kriminal baru, termasuk juga dengan adanya Internet, maka manusia harus selalu bertanggung jawab untuk belajar bahaya yang tersirat (inherent) dan selalu berhati hati dengan setiap transformasi dan disrupsi teknologi.

Kenapa Bitcoin di Banned di Tiongkok? Bahkan juga di Indonesia?

Dari perspektif regulasi, tiap negara memiliki regulasi yang berbeda menghadapi bitcoin. Tiongkok sudah sejak lama menganut ‘Great Wall” konsep dengan teknologi Internet, termasuk memblokir cryptocurrency exchange. Sama halnya dengan bagaimana Tiongkok memproteksi mata uang “Yuan” dan sosial media. NamunJepang memilih opsi yang berbeda dengan memberi lisensi dan regulasi bitcoin exchange market.

April 2018, Pemerintah Jepang mulai menerima bitcoin sebagai metode pembayaran dan sistem KYC (Know Your Customer) dan AML (Anti Money Laundering) sedang direncanakan dengan Bitcoin. Pemerintah Australia Agustus 2017 memperkenalkan peraturan baru untuk meregulasi Penukaran mata uang digital, sedangkan Tiongkok dan Indonesia memilih pendekatan yang lebih ketat dan tidak menerima Bitcoin.

Meski ini tidak mempengaruhi transaksi pembayaran perdagangan menggunakan cryptocurrencies, pada 19 Oktober 2017, Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa bitcoin bukan cara pembanyaran yang legal dan akan mengambil tindakan jika ada pihak yang memanfaatkan bitcoin. Kami mempunyai keyakinan bahwa pemerintah suatu negara sulit menahan revolusi cryptocurrency. Majoritas pemerintah di dunia memilih meregulasi dari pada memblokir pemakaian cryptocurrency untuk pembayaran, memperhatikan keuntungan jangka panjang dibandingkan dengan biayanya. Pasar juga sepertinya mendukung naratif ini. Pemblokiran Tiongkok terhadap perdagangan cryptocurrency tidak menimbulkan dampak pada harga Bitcoin atau Ether, dua cryptocurrency yang paling populer, bahkan kenyataannya harganya berlipat ganda sejak Agustus 2017.

Rata-rata Transaksi Harian Bitcoin dan Ethereum

Berapa besar transaksi Global bitcoin?

Transaksi bitcoin berkembang pesat, meski belum dapat menandingi total transaksi pembayaran global. Hingga 2017, jumlah transaksi bitcoin sudah sekitar 300,000 per hari sejak pertama kali beroperasi pada Januari 2009 dan cryptocurrency yang pertama terdesentralisasi di dunia serta merupakan perdagangan mata uang cryptocurrency tertinggi di dunia dengan market kapitalisasi 70% dari seluruh cryptocurrency di dunia.

Berapa besar jumlah transaksi bitcoin di Indonesia?

Bitcoin mempunyai penetrasi yang tinggi di Indonesia dibandingkan cryptocurrency yang lain. Sebagai contoh Januari 2017, bitcoin di Indonesia memiliki 250,000 anggota dibandingkan dengan 80,000 akhir 2015. Volume transaksi bitcoin per Jan 2017 diperkirakan sekitar USD 1.48 juta per hari (atau Rp 20 miliar). Meski diramalkan mencapai US$ 3 M (Rp 37 miliar) akhir 2017 ini, namun sepertinya peraturan baru Bank Indonesia mempunyai dampak signifikan. Tentu jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan volume transaksi di Indonesia dengan GDP sebesar US$ 1.020 Triliun.

Nilai Transaksi Bitcoin

Bagaimana perbandingan Bitcoin dengan transaksi populer seperti Visa dan PayPal?

Jumlah transaksi bitcoin masih sangat kecil hanya 300,000 perhari, dibandingkan transaksi digital lainnya. Transaksi VisaNet di 2016 melebihi 150 juta transaksi setiap hari, sedangkan transaksi Paypal leibh dari 18 juta per hari. Transaksi bitcoin hanya kurang dari 1.6% Paypal dan 0.2% dari VisaNet, namun jumlah transaksinya meningkat.

Apakah Bitcoin salah satu Disrupsi Teknologi?

Cyrptocurrency sudah pasti disruptor, apakah itu bitcoin atau yang lain. Ketika bitcoin mulai memberikan dampak meningkat yang konsisten, namun dirupsi ini baru terasa ketika bitcoin menjadi mata uang utama (primary) dan bukan sebagai alternatif pembayaran. Perubahan seperti ini mulai tampak di Jepang, Australia dan beberapa negara sudah secara legal menerima bitcoin. Secara psikologi, banyak orang masih melihat bitcoin sebagai mata uang yang tidak nyata dan banyak masih yang tidak tahu memanfaatkan bitcoin.

Bitcoin merupakan struktur pendukung, dimana menjadi domain yang berevolusi. Tidak seperti transaksi kartu perbankan, transaksi bitcoin belum memiliki struktur pendukung yang sudah matang dan established. Pedagang masih harus mengatur dompet digital bitcoin agar dapat mengadopsi pembayaran dari klien dan harus cekatan dalam mengoperasikan transaksi bitcoin, yang tentu akan berubah dimasa akan datang. Salah satu handicap adopsi bitcoin adalah regulasi; meskipun seperti yang ditulis di atas bahwa kami tidak mengharapkan tantangan regulator memberikan dampak jangka panjang, yang dapat memperlambat adopsi dan penerapan bitcoin. Namun tentu dalam sejarah terlihat, regulasi pasti akan mengikuti dinamika dan tren transformasi dunia.

Bagaimana keterkaitan BlockChain dan Bitcoin?

Pertanyaan yang menarik. Meskipun majoritas topik diskusi selalu berpusat pada bitcoin, namun menurut kami aktor utamanya adalah BlockChain. Blockchain adalah dasar dari teknologi data base yang memungkinkan adanya bitcoin, seperti halnya teknologi relational Database atau teknologi Internet yang membuat bisnis model dan teknologi yang akan mendisrupsi sektor lainnya. Meskipun sulit mengatatakan bahwa bitcoin adalah disruptor, namun dengan pasti kami dapat mengatakan BlockChain akan menghasilkan teknologi baru yang akan mendisrupsi dunia bukan saja sektor pembayaran dan finansial.

Ethereum, juga teknoogi di atas Blockchain, yang memungkinan pengembangan “Smart Contracts” – suatu tata cara baru yang membuat aplikasi yang reliable, self executing dan diharapkan dapat memberikan dampak sangat signfikan pada sektor jasa pelayanan publik, bank, pasar modal, logistik dan ratusan industri lainnya.

Apakah Ethereum sebagai sebuah substitusi?

Sebetulnya banyak alternatif cryptocurrencies selain bitcoin seperti saingannya Ethereum. Ethereum juga menggunakan teknologi dasar Blockchain (teknologi dasar yang sama yang digunakan blockchain), namun pemanfaatannya berbeda. Ether adalah unit currency dari Ethereum yang dapat digunakan selain pembayaran juga mendukung aplikasi blockchain dan “smart contracts”, cara baru menerapkan sebuah program. Diskusi mengenai Ethereum akan sangat panjang, namun cukup mengatakan bitcoin lebih fokus sebagai alat pembayaran, sedangkan lebih banyak aplikasi yang dapat memanfaatkan Ethereium.

Rosebay Consulting di Global Entrepreneurship Week Myanmar

Apakah Rosebay memberikan konsultasi blockchain?

Rosebay tidak hanya konsultan, namun dapat membantu eksekusi strategi blockchain. Kami salah satu dari perusahaan di Asia yang memiliki pengalaman nyata dan komersial dalam implementasi solusi blockchain. Belakangan, sering terdengar jargon blockchain, namun sayangnya belum dapat dimanfaatkan. Pengalaman praktis kami dan pengertian teori yang mendalam dapat membantu klien kami mendapatkan prospek yang nyata. Kami memiliki pengalaman proyek blockchain dengan membuat Cost Benefit Analysis dan merancang bisnis plan yang comprehensif hingga mengimplementasi turnkey proyek hingga tuntas.

Pengalaman kami di blockchain selama ini di aplikasi Supply Chain (Mata rantai Pengadaan), Finansial (Bank dan Pembayaran) serta sektor pelayanan publik dan menerapkan “4Q Framework adopsi BlockChain” yang memberikan cetak biru bagi sebuah organisasi. *(rohit.upadhyay@rosebaycorporate.com)