Amazon Kembali PHK Karyawan, Berikut Penjelasannya

0
1050
Potret Gedung Amazon Dok. AP Images (newsroom.ap.org)

Jakarta, Komite.id – Perusahaan e-commerce multinasional asal Amerika Serikat, Amazon berencana kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 9.000 karyawannya. Hal tersebut disampaikan CEO Andy Jassy, dalam sebuah keterangan memo kepada staf, Senin (20/03).

Jassy mengatakan, putaran baru PHK akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang, dan sebagian besar akan memengaruhi karyawan yang bekerja di bidang Layanan Web Amazon, Pengalaman dan Teknologi Orang (PXT), periklanan, dan Twitch sebagai platform gim dari perusahaan tersebut.

“Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi menurut kami yang terbaik untuk perusahaan dalam jangka panjang,” kata Jassy mengutip CNN, Jumat (24/03).

Diketahui, PHK ini menjadi pemutusan hubungan kerja terbesar kedua dalam sejarah perusahaan tersebut.Dimana sebelumnya, Amazon mengumumkan akan memulangkan 18.000 karyawannya pada Januari. Hal ini dikarenakan jumlah karyawan yang meningkat dua kali lipat selama pandemi, dan realitas pascapandemi sebagai masa peralihan aktivitas masyarakat dari online menjadi offline.

Menurut Jassy, PHK terbaru di Amazon ini terjadi di tengah serentetan pemutusan hubungan kerja di industri teknologi dalam beberapa bulan terakhir, karena sektor ini menghadapi pukulan tajam dalam permintaan barang dan jasa digital yang disebabkan oleh pandemi dan ketidakpastian ekonomi makro yang lebih luas.

“Mengingat ekonomi yang tidak menentu di mana kita tinggal, dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih merampingkan biaya dan jumlah karyawan kami,” tambahnya.

Sama halnya dengan perusahaan teknologi lainnya, Amazon merekrut karyawan baru secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan konsumen di Amerika yang semakin banyak melakukan transaksi dan belanja dari rumah secara online untuk menghindari penyebaran virus corona.

Di tengah situasi kemungkinan terjadinya resesi ekonomi yang menimbulkan banyak kekhawatiran, Amazon dalam beberapa bulan terakhir juga telah mengambil keputusan untuk menutup anak perusahaannya yang bergerak dibidang industri kain selama hampir 30 tahun dan menutup layanan kesehatan virtual Amazon Care yang didirikan sejak 2019 lalu.

Baru minggu lalu, perusahaan induk Facebook Meta mengatakan telah memberhentikan 10.000 pekerja tambahan, di atas 11.000 pemutusan hubungan kerja yang diumumkan akhir tahun lalu.