Jakarta, Komite.id – Sekitar 90 persen infrastruktur telekomunikasi di Indonesia bertumpu pada mobile broadband. Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan analog switch off mampu memberikan penghematan sebesar 112 MHz di pita frekuensi 700 MHz coverage band yang memungkinkan peningkatan kualitas layanan telekomunikasi.
“Pita frekuensi tersebut nantinya bisa melayani masyarakat dengan jangkauan lebih luas dibanding pita frekuensi di atasnya. Sehingga dengan terjadinya analog switch off itu membuka ruang percepatan pembangunan di Indonesia dan dapat meningkatkan peningkatan kualitas layanan Mobile broadband atau seluler di seluruh wilayah tanah air,” ujarnya dalam sesi tanya jawab Konferensi Pers Virtual Implementasi Akselerasi Transformasi Digital dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Menurut Dirjen Ismail, lebih dari 90% infrastruktur telekomunikasi di Indonesia itu bertumpu pada mobile broadband. “Sehingga spektrum frekuensi radio merupakan jantung dari pergelaran mobile broadband. Adapun broadband yang dilakukan melalui media transmisi radio,” tuturnya.
Sebelumnya Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyatakan pemerintah telah memutuskan bahwa wilayah kerja 3T sebanyak 9.113 desa dan kelurahan selambat-lambatnya tahun 2022 sudah seluruhnya harus dapat dilayani dengan tersedianya coverage sinyal 4G dan ada 3.435 desa dan kelurahan di wilayah non 3T atau wilayah komersial menjadi wilayah kerja operator seluler.
“Ini satu operasi yang cukup besar pembangunan infrastruktur TIK di wilayah kerja yang sangat sulit, itu melewati ngarai, gunung, bukit, selat, laut, yang luar biasa sulitnya. Tetapi, tentu dengan semangat untuk menjangkau seluruh kawasan wilayah nasional kita, tentu itu dilakukan dengan manajemen yang teratur agar implementasinya dapat diselesaikan tepat waktu,” tuturnya. (red)
