Dirjen Inovasi Buka Pameran I3E di Yogyakarta

0
2070

Jakarta, Komite- Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristekdikti resmi membuka pemeran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2018 di Atrium Hall, Jogja City Mall, di Yogyakarta, DIY, Kamis (25/10). Bersama Menristekdikti Mohamad Nasir, mereka memencet tombol tanda dibukanya I3E yang sudah dimulai sejak 2015 tersebut.

Dirjen Penguatan Inovasi, Jumain Appe selaku penanggung jawab pameran inovasi I3E mengatakan, perhelatan ini bertujuan agar menumbuhkan budaya iptek yang menggerakan generasi muda untuk berinovasi ketika mereka melihat produk yang dipamerkan. Sekaligus menarik minat investor untuk berinvestasi sebagai angle investor atau seed funding terhadap produk-produk hasil inovasi menjadi industri.

“Kegiatan ini sudah kami selenggarakan setiap tahun yang dimulai pada 2015 di Jakarta, Bekasi dan Surabaya. Untuk di Yogyakarta berlangsung 25-28 Oktober 2018,” kata Jumain Appe seraya menambahkan, acara ini sengaja dilangsungkan di pusat perbelanjaan agar bisa mempertemukan langsung antara inovator, produsen, dan pelanggan. “Ini ajang strategis untuk mengembangkan inovator dengan produknya yang bermanfaat. Di sini mereka bisa memperluas pasar, mempertemukan langsung antara inovatornya, produsen atau pemodalnya, dan konsumen,” harapnya.

Dia menambahkan, pameran I3E diikuti oleh 261 peserta startup teknologi binaan Kemenristekdikti, Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam -Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Taman Pintar Yogyakarta, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) dan komunitas startup di Yogyakarta. Di samping itu, ikut digelar acara seminar, workshop, demo iptek, dan kompetisi.

Jumain Appe berharap dengan mengusung tema “Startup: Optimisme untuk Bangsa”, masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari hasil inovasi dari para inovator. Sekaligus menumbuhkan sektor industri khususnya menjawab tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0. “Dengan demikian, masyarakat akan mengetahui kemampuan bangsa, khususnya generasi muda dalam mendorong daya saing ekonomi dengan menjadi wirausaha muda yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Menristekdikti Mohamad Nasir, mengungkapkan, hingga 2018 pendanaan dan pembinaan telah diberikan oleh Kemenristekdikti kepada 923 startup dan calon startup yang berasal dari dari mahasiswa, masyarakat umum, dan juga peneliti/dosen “Sebanyak 923 startup tersebut harus terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pemerintah, untuk itu salah satu langkah yang kami lakukan melalui Ditjen Penguatan Inovasi adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Pameran I3E ini. Negara Iran sukses membangun 1.000 startup dalam waktu 10 tahun. Indonesia belum satu tahun sudah hampir 1.000 startup,” paparnya. (red)