WD Ungkap Masa Depan Infrastruktur Data

0
1662

JAKARTA, Komite – Western Digital (WD) mengungkapkan sebuah kumpulan lengkap dari standar-standar terbuka, arsitektur dan produk-produk yang baru untuk menjawab perkembangan tuntutan dari berbagai data center privat maupun publik yang berbasis cloud dan berskala besar.

Selain memperkenalkan arsitektur OpenFlex™ dan lini produk terbarunya, WDC juga mengumumkan rencananya untuk memberikan sebuah application programming interface (API) dan spesifikasi-spesifikasi produk utama ke komunitas secara terbuka agar menciptakan pondasi lengkap bagi software composable infrastructure (SCI) atau infrastruktur data yang dikelola oleh software. Dengan memberikan solusi-solusi yang membuat sistem seperti ini dapat disusun secara cepat, SCI membuat tingkatan-tingkatan baru dalam hal skalabilitas, efisiensi, kecepatan dan performa.

Pertumbuhan data yang semakin cepat tidak hanya semakin memacu membesarnya skala aplikasi-aplikasi Big Data dan Fast Data baru, tetapi juga menciptakan kompleksitas dalam hal cara-cara data tersebut direkam, disimpan, diakses dan diubah. Dengan kumpulan-kumpulan data besar dibagikan pada semua aplikasi-aplikasi yang beragam, sifat dinamis beban kerja penuh tuntutan dan berskala besar seperti ini melebihi batasan-batasan dari infrastruktur data tradisional.

Dibangun pada standar industri teknologi NVMf, arsitektur OpenFlex dari Western Digital menciptakan kumpulan-kumpulan flash dan disk terukur secara independen yang dapat dikoneksikan ke sumber-sumber komputasi melalui teknologi jaringan umum, seperti Ethernet. API Kingfish membuat kumpulan-kumpulan tersebut menjadi mungkin untuk dikenal sebagai SCI yang dapat secara cepat dan mudah disusun menjadi server-server aplikasi.

Ketika dibandingkan dengan hyperconverged infrastructure (HCI), yang memiliki rasio-rasio angka tetap dalam komputasi, penyimpanan dan jaringan, arsitektur dan produk OpenFlex dapat mereduksi total cost of ownership (TCO) hingga 40 persen1 dengan mengeliminasi sumber-sumber pengelolaan data yang tidak diperlukan. Skalabilitas OpenFlex yang detil juga dapat mereduksi investasi infrastruktur tahap awal hampir 50 persen2. Selain itu, dengan sumber-sumber data yang tersebar dapat dikoneksikan secara langsung, performa aplikasi dapat lebih terprediksi karena server-server tidak mudah terpengaruh beban kerja server lainnya yang juga menggunakan sumber-sumber data atau pola-pola data yang sama.

“Data center memerlukan pendekatan yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan beban kerja data dan aplikasi yang kompleks dan dinamis,” ujar Phill Bullinger, senior vice president and general manager of Data Center Systems di Western Digital. “Untuk memastikan fleksibilitas, para operator data center juga memerlukan berbagai solusi terbuka, sambil memberikan perbaikan-perbaikan signifikan dalam hal pembiayaan dan kecepatan. Kami membangun hal ini di atas kepemimpinan kami pada produk-produk perangkat penyimpanan disk, flash dan NVMe yang telah teruji untuk memberikan masa depan pada infrastruktur data.”

Menurut survei dari IDC baru-baru ini terhadap para pengguna IT berskala menengah dan enterprise, penggunaan kapasitas komputasi dan perangkat penyimpanan hanya kurang dari setengahnya. Dalam merespon tuntutan-tuntutan beban kerja yang dinamis, 70 persen dari pengguna tersebut melaporkan ketidakefisienan dalam hal waktu yang dibutuhkan mereka untuk menyediakan sumber daya komputasi dan perangkat penyimpanan.

“Untuk mengikuti beban kerja aplikasi yang terus menerus berubah, para manajer data center harus mencoba untuk membangun berbagai infrastruktur yang fleksibel dengan blok-blok bangunan yang tidak fleksibel. Penyimpanan dan komputas seringkali ditambahkan untuk meningkatkan performa dan kapasitas, dan berakhir dengan sia-sia karena tidak digunakan sepenuhnya, sehingga menghasilkan banyaknya biaya yang tidak diperlukan,” ujar Ashish Nadkarni, Group VP, Infrastructure Systems, Platforms and Technologies, IDC.

Lebih lanjut dikatakan, arsiterktur OpenFlex dari Western Digital menyediakan kemampuan penyusunan yang fleksibel sehingga memaksimalkan penggunaan sumber daya pada ukuran besar dan cara yang fleksibel, serta mengeliminasi masalah “penyimpanan yang terlantar”. Tambahan pula, sifat terbukanya mengeliminasi rintangan “penguncian” yang dihadapi oleh infrastruktur-infrastruktur tertutup dan membuka jalan bagi meluasnya interaksi ekosistem. (red)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.