Manfaatkan Teknologi Artificial Intelligence Pada Ruang Lingkup Pendidikan

1
1629

 

JAKARTA, Komite.id – Peran teknologi Big Data Analytics dan Kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengubah dan meningkatkan cara industri beroperasi di bidang perawatan kesehatan, perbankan, energi, dan ritel. Namun, ada satu industri khususnya yang menawarkan potensi luar biasa untuk penerapan teknologi AI yaitu pendidikan. Peluang dan tantangan yang dapat dibawa oleh pengenalan kecerdasan buatan ke pendidikan tinggi merupakan signifikan.

Saat ini Perguruan tinggi dan Universitas tengah menghadapi berbagai tantangan, tingkat putus sekolah yang tinggi dan tidak efektifnya pendekatan pendidikan tradisional “satu ukuran untuk semua”. Tetapi ketika Big Data Analytics dan Artificial Intelligence digunakan dengan benar, pengalaman belajar yang dipersonalisasi dapat dibuat, yang pada gilirannya dapat membantu menyelesaikan beberapa tantangan tersebut.

Data merupakan (Unstopable Flows) yang dapat diartikan, mau tidak mau suka tidak suka data tersebut tidak dapat dihentikan. “Banyaknya data yang bervariasi kemudian bercampur menjadi sumber untuk menghasilkan informasi yang bermakna. Data yang awalnya terbatas dan homegen, kini beralih menjadi data sample yang merupakan representasi, inference dan hipotesis kemudian menjadi Big Data yang merupakan data population dan heterogen,” kata Dr. Ir. Wendi Usino,M.Sc., M.M., Rektor Universitas Budi Luhur, pada acara Websummit DataGovAI 2021, mengusung tema, “Big Data & AI Future Ecosystems” hari Kamis (02/12).

Big Data yang terdiri dari number, video, teks, image, audio dan sebagainya baik itu terstruktur dan tidak terstruktur digabungkan dengan data science yang bisa melakukan modelling data, analytic data, dengan data-data atribut dan data enterpretation yang menghasilkan AI (Artificial intelligence). Dengan begitu, mesin tersebut dapat meniru perilaku manusia yang mana mesin tersebut belajar dan diberikan data sehingga mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menggantikan pekerjaan manusia.

Dalam paparannya, Rektor UBL menjelaskan pembentukan pengetahuan yang dihasilkan dari Big Data tentunya akan membuat dan menghasilkan macam-macam informasi. Oleh karena itu, di dunia pendidikan banyak sekali hal yang bisa dilakukan dengan Big Data. Seperti untuk data academy services dan lain-lain. Pada hal ini, profiling yang dilakukan berbasis pada user behavior untuk marketing yang ditargetkan. Selain itu, bisa melakukan riset terhadap dampak PPKM darurat level 1-4 atas mobility of people dari waktu ke waktu baik secara nasional maupun untuk kota-kota tertentu.

Hal ini berarti, Big Data telah berinovasi lebih dan tersebar di mana-mana dalam pendidikan tinggi. Baik itu melalui penerapan realitas maya atau pengenalan kurikulum yang lebih kepada dunia nyata dan dipersonalisasi, pengalaman untuk pelajar dari segala usia mulai berubah menjadi lebih baik.

Dengan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, setiap siswa akan menikmati pendekatan pendidikan yang benar-benar unik yang sepenuhnya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing. Hal ini secara langsung dapat meningkatkan motivasi siswa dan mengurangi kemungkinan mereka putus sekolah.

Hal ini juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pengajar tentang proses belajar setiap siswa, yang memungkinkan mereka untuk mengajar dengan lebih efektif. Inilah yang mungkin terlihat seperti, sistem pembelajaran berbasis AI akan dapat memberikan informasi yang berguna kepada dosen tentang gaya belajar, kemampuan, dan kemajuan siswa mereka, dan memberikan saran tentang cara menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan kebutuhan individu siswa.

Selain itu, lembaga pendidikan tinggi bersedia untuk memodifikasi pendapat mereka dan memodernisasi proses mereka dengan menempatkan siswa sebagai pusat dari semua yang mereka lakukan, secara bersamaan akan merangkum krisis hutang siswa dan kesenjangan keterampilan serta inovator.

Transformasi publik yang dirancang dan dioptimalisasi untuk mendukung pemerintahan provinsi atau kota juga bisa dilakukan dengan Big Data untuk menemukan spot terbaik media agency dari perusahaan-perusahaan besar untuk menempatkan billboard iklan dengan mempelajari pola dari konsumen jasa Telco untuk melihat apa yang biasa dilakukan.

Bekerja sama dengan Telco company sebagai sumber Big Data penelitian, tentunya pendidikan tinggi dalam hal ini bisa mendapatkan data demografi, seperti gender, umur, status customer, spend of month yang digunakan dan lainnya. Dengan menggunakan Artificial Intelligence bisa memberikan informasi-informasi yang bermanfaat. (red)